Tag Archives: wasilah

Unsur unsur Dakwah (2)

26 Apr

3. Maddah (Materi dakwah)

 

Maddah dakwah adalah pesan-pesan dakwah dalam islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran islam yang ada didalam Kitabullah dan Sunnah Rosulullah.[1]

Secara umum materi dakwah bisa diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok:

a)      Masalah Akidah

Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah aqidah islamiyah.[2] Masalah akidah dan keimanan menjadi materi utama dalam dakwah. Karena aspek iman dan aqidah merupakan komponen utama yang akan membentuk moralitas atau akhlak ummat.

Iman merupakan esensi dalam ajaran islam[3].iman juga erat kaitannya antara akal dan wahyu. Bahkan didalam al quran iman disebutkan dengan berbagai variasinya sebanyak 244 kali.[4]

b)      Masalah Syariah

Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkan diri dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban islam, yang melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syariah inilah yang akan selalu menjadi kekuatan peradaban dikalangan kaum muslim.[5]

c)      Masalah Muamalah

Islama merupakan agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar porsinya daripada urusan ibadah. Ibadah muamalh disini dipahami sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan sesama makhluk dalam rangka mengabdi kepada Allah swt. Karena islam lebih banyak memperhatikan aspek kehidupan sosial daripada kehidupan ritual.

d)     Masalah Akhlak

Secara etimologis kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, jamak dari Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai dan tingkah laku.[6]

Menurut Al Farabi, ilmu akhlak adalah pembahasan tentang keutamaan-keutamaan yang dapat menyampaikan manusia kepada tujuan hidup yang tertinggi, yaitu kebahagiaan.[7]

Oleh karena itu berdasarkan pengertian diatas, maka akhlak dalam islam pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi kondisi jiwanya.

4. Wasilah (Media) Dakwah

Wasilah atau media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran islam) kepada penerima dakwah.[8]

Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai media dakwah dianataranya adalah lisan, tulisan, lukisan atau gambar, audiovisual dan akhlak.


[1] Drs. H. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah,(Surabaya: Al Ikhlas,1993), h. 140

[2]  Akidah (Aqidah) secara harfiah berarti “simpul atau ikatan, sumpah atau perjanjian, dan kehendak yang kuat”, sedangkan secara etimologis akidah adalah hal-hal yang diyakini kebenarannya oleh jiwa, mendatangkan ketentraman hati, menjadi keyakinan yang kokoh yang tidak tercampur sedikitpun keragu-raguan. Atau diartikan adalah sejumlah persoalan(kebenaran) yang dapat siterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan wahyu,akal dan fithrah.kebenaran itu dipatrikan dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya (secara pasti) dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Lihat, Arif Ma’ruf,Lc,Modul Aqidah Islam seri I,(Jakarta: STID DI Al Hikmah). H. 2.

[3] Iman secara harfiah berarti membenarkan atau jujur, sedangkan secra etimologis iman adlah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkuarang dengan maksiat. Atau iman juga sering diartikan sebagai ucapan, perbuatan dan niat. Bertambah dengan ketaqwaan dan berkurang dengan kamksiatan. Lihat, Arif Ma’ruf,Lc,Modul Aqidah Islam seri I,(Jakarta: STID DI Al Hikmah). h. 17

[4] Muhammad Munir, S.AG,MA.& Wahyu Ilaihi,S.AG,MA, Manajemen Dakwah,( Jakarta : Kencana, 2009), Cet ke-2, h. 25.

[5] Ismail R Al Faruqi, Menjeljah Atlas Dunia Islam,(Bandung: Mizan,2000),h. 305

[6] Muhammad Munir, S.AG,MA.& Wahyu Ilaihi,S.AG,MA, Manajemen Dakwah,( Jakarta : Kencana, 2009), Cet ke-2, h. 28

[7] Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Tematis Dunia IslamI, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,2002), h. 190

[8] Muhammad Munir, S.AG,MA.& Wahyu Ilaihi,S.AG,MA, Manajemen Dakwah,( Jakarta : Kencana, 2009), Cet ke-2, h. 32